Rabu, 30 Maret 2011

diary depresiku #part 1

Hari ini sepertinya entah kenapa keinginan untuk menulis tiba-tiba saja muncul. Nggak tau kenapa sih. Mungkin gara-gara galau akibat serangan kuis kimia analisa dadakan tadi pagi yang soal-soalnya begitu mencecar saya yang maju tanpa persiapan. Udah gitu malemnya pakek nggak belajar lagi (yah, meskipun malam-malam sebelum itu pun biasanya ndak belajar juga sih, hahaha, tapi lumayanlah bisa dibuat alesan), udah gitu pun dengan bangganya tadi duduk benar-benar di hadapan asdos pula. Benar-benar posisi yang mematikan bila dalam perang dapat diibaratkan gw ada di depan tank tempur rusia keluaran terbaru. #mati kutu!

Dan parahnya lagi, kuis tersebut benar-benar memancarkan sinar radiasi yang mengakibatkan semangat gw langsung ter-evaporasi sempurna. Hilangnya semangat yang merupakan 75% dari komposisi nyawa gw menyebabkan gw sempat kehilangan arah dan tujuan hidup. Seakan hidup ini bagaikan padang pasir yang tak berujung. Namun, bukan namanya Teknik Kimia namanya apabila kampusnya tidak dihuni oleh sekumpulan mahluk-mahluk bermuatan positif yang dapat dengan segera memberikan sengat listrik bersengatan ribuan volt. Sedikit kata-kata yang diucapkan oleh seorang senior (yah meskipun seumuran tapi bagaimanapun beliau tetap senior man!),”jangan mengeluh, karena mengeluh berarti lemah, dan lemah berarti tipis!”, yang kemudian diteruskan oleh otak saya, ”tipis berarti mudah rusak! , mudah rusak berarti sampah! Dan sampah lebih buruk daripada kompos, hahaha”. Mana mau gw dibilang lebih jelek dari kompos.

Jadi dari situ...

Akhirnya gw nulis deh, hehehe.

Meskipun nggak nyambung sih. Tapi okelah...

Nulisnya dikit-dikit aja ya. Seperti metode “minum kopi”. Oh ya! Mungkin untuk menjelaskan metode minum kopi ini akan dijelaskan di postingan selanjutnya deh...